Rabu, 26 Februari 2014

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Argopuro

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Argopuro. Gunung Argopuro atau Argopuro ( 3.088 m.dpl ), termasuk jenis gunung yang mempunyai banyak puncak, terdapat ± 14 puncak di jajaran Pegunungan Iyang. Terletak di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur dan berada dalam pengawasan Sub BKSDA ( Balai Konservasi Sumber Daya Alam ) wilayah Jember. Gunung Argopuro merupakan gunung yang mempunyai jalur pendakian terpanjang diantara jalur gunung-gunung di Pulau Jawa lainnya. Memiliki peninggalan bersejarah dari Zaman Prasejarah hingga masa pendudukan Jepang.

Dimulai pada hari kamis, kami berangkat dengan 4 porsonil yaitu 1.Jajun 2. Aris 3. Irham dan 4. Tohirin. Dari Stasiun Blitar kita
Danau Taman Hidup



Resort BKSDA Baderan

Daun Gatal ( Dancuk an)

Pos Ciikasur

Puncak Rengganis

Pos Cisentor







berangkat jam 10.00 WIB kecuali Tohirin, dia berangkat dari Stasiun Lawang. Kita naik kereta jurusan Surabaya lewat Malang dan kami turun di Stasiun Bangil. Tiba Bangil jam 14.00 WIB lalu kita teruskan dengan naik bus jurusan Probolinggo dan turun di Terminal Probolinggo pada jam 15.45 WIB dari terminal Probolinggo kita ganti bus dengan jurusan Pajarakan dan tiba jam 16.30 WIB.

Setelah sampai dipajarakan kita ganti bus lagi dengan arah tujuan ke Desa Bremi dan kita turun di depan Polsek Krucil pada jam 18.15 WIB. 1. Biaya perjalanan berangkat : Kereta Blitar – Bangil : Rp. 5.000 Lawang – Bangil : Rp. 3.500 Bus Bangil – Terminal : Rp. 8.000 Terminal – Pajarakan : Rp. 5.000 Pajarakan – Bremi : Rp. 9.000.

Hari pertama Jum’at tanggal 11 Juni 2010 kami memasak untuk sarapan pagi di Polsek Krucil dan juga siap – siap untuk melakukan pendakian pada jam 05.30 WIB, setelah selesai sekitar jam 07.15 WIB kami berangkat naik ke g.Argopuro. Perjalanan dimulai dari Polsek Bremi dan melewati jalan yang berbatu. Disini kami mulai bingung dan akhirnya kami bertanya pda orang sekitar, lalu perjalanan diteruskan melewati vegetasi pohon Basah, kata masyarakat sekitar dulunya disitu adalah kebun kopi. Setelah sekitar 20 menit berjalan kita akan menemukan pondok pendaki tapi disini pondok tidak terurus. Dari sini jalur mulai tidak bersahabat, jalur terus menanjak dan jarang sekali kita menemukan jalur yang landai. Disepanjang jalur kita dapat melihat pemandangan yang indah, jalur mulai di vegetasi oleh pohon pinus setelah itu kita akan melewati vegetasi pohon- pohon besar yang sangat indah.

Setelah kita berjalan menempuh jalur yang terus menanjak sekitar jam 13.30 WIB kita sampai di Danau Taman Hidup. Disini kami banyak bertemu dengan masyarakat sekitar yang sedang memancing. Karena waktu yang terlihat sore maka disini kami memutuskan untuk berhenti dan bermalam disekitar danau ini. Jam 14.00 WIB kita mulai mendirikan tenda, masak, makan dan juga sempat berfoto – foto. Semalam di Danau pagi nya setelah masak,makan dan pekking, tepat jam 7.00 WIB kami melanjutkan perjalanan untuk menuju kepuncak. Setelah dari danau taman hidup kita akan melewati sungai putih. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Sebelum sampai ke kali putih kita akan melewati vegetasi hutan lumut dan tiba di kali putih. Setelah dari kali putih kita akan menuju cisentor, selama perjalanan kita akan dapat melihat pemandangan yang sangat indah, sesekali kita disuguhi monyet – monyet yang berlari – lari diatas pohon.

Perjalanan akan melewati padang sabana yang lumayan panjang. Saat itu waktu sudah jam 17.05 WIB dan kami masih dalam padang sabana takut kemalaman akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda disekitar padang sabana tersebut. Aktifitas disana jam 18.00 WIB kita selesai mendirikan tenda, membuat api unggun dan juda masak. Setelah itu aktifitas diteruskan dengan diskusi dan juga ngobrol – ngobrol. Dan jam 21.30 kami tidur. Hari sabtu jam 04.00 WIB kita sudah bangun dan dilanjutkan untuk masak, makan dll. Jam 06.30 kita selesai pekking dan siap berangkat lagi.

Setelah melewati hutan sedikit dan melewati sabana tepat jam 07.30 WIB kami tiba di cisentor. Cisentor adalah nama sungai disitu dan disini ada pondok yang bisa dihuni untuk 10 orang. Di cisentor juga merupakan pertemuan antara jalur dari bremi dan jalur dari baderan. Jam 08.00 WIB kita melanjutkan perjalanan menuju puncak tapi sebelum kita mencapai puncak kita akan terlebih dahulu melewati Rawa Embik. Kita tiba di Rawa Embik sekitar jam 09.30 WIB. Dari rawa embik kita melanjutkan ke sungai kecil. Setelah dari sungai kecil kita akan melalui persimpangan dimana bila kekiri akan menuju puncak Rengganis dan bila kekanan akan menuju puncak Argopuro.

Selama perjalanan setelah Rawa Embik kita akan melewati banyak tumbuhan Edelweiss dan melalui bukit – bukit terjal. Setelah sekitar setengah jam dari persimpangan tepatnya waktu itu jam 11.30 WIB kita sampai dipuncak Rengganis. Dipuncak Rengganis terdapat bangunan candi yang menyerupai kerajaan pada jaman dahulu, ada bekas – bekas kamar dan ruang – ruang kerajaan. Dari candi sekitar 10 menit dan menaiki bukit kapur kita akan sampai makam kuno yang konon itu adalah makam Dewi Rengganis. Dipuncak Rengganis kita sempat berfoto – foto, masak untuk makan siang dan melihat – lihat bangunan candi yang telah rusak dimakan usia. Jam 12.30 WIB tepat kita sepakat untuk turun dari puncak dan melanjutkan perjalanan menuju puncak Argopuro. Tapi kita tidak jadi unuk kepuncak argopuro karena alam yang tidak mendukung dan juga kita yang tidak tahu arah jalan yang tepat. Dan akhir nya kita sepakat untuk turun.

Tepat jam 14.00 WIB kita sampai di rawa embik dan beristirahat, setelah dirasa cukup akhirnya kita lanjutkan perjalanan untuk turun dan sampai di cisentor jam 13.30 WIB. Dari Cisentor kita melnjutkan lagi perjalanan untuk pulang dan kali ini kita ganti jalur yaitu lewat Baderan. Dari cisentor setelah menyebrangi sungai kita akan melewati jalur yang sukup menanjak dan setelah itu kita akan melewati jalan yang cukup panjang tapi landai. Perjalanan dari cisentor akan berlanjut menuju ke cikasur. Sebelum sampai cikasur kita akan melewati padang sabana yang sangat panjang dan jalur yang landai. Sebelum sampai di cikasur waktu sudah menunjukkan jam 18.00 WIB dan akhirnya kita memutuskan untuk bermalam di sekitar padang sabana tersebut. Jam 18.30 WIB kita selesai mendirikan tenda dan membuat api unggun dan aktifitas selanjutnya kita gunakan untuk masak dan makan. Karena kecapean setelah seharian kita berjalan setelah makan semua pada tidur dan tidak ada aktifitas untuk ngobrol. Paginya sekitar jam 08.00 WIB setelah makan, pekking kita lanjutkan lagi untuk perjalanan pulang. Sekitar 10 menit dari tempat kita ngecamp kita tiba di cikasur pada saat itu jam 08.11 WIB. Di cikasur terdapat bangunan bekas kamar – kamar jaman jepang dan juga terdapat landasan helipad atau helicopter. Disini kami juga sempat melihat babi hutan yang sedang berlari dan juga melihat seekor merak, tapi sayang kami tidak sempat mengabadikannya.

Di Cikasur juga terdapat sungai yang sangat jernih, disini kami juga sempat mandi. Setelah mandi kita lanjutkan lagi untuk turun. Perjalanan cukup asik dan juga membosankan. Perlananan akan melewati jalur yang sangat panjang. Sepanjang jalan kita akan hanya melewati ber hektar – hektar padang sabana yang sangat luas. Dari panjang nya padang sabana kita akhirnya kembli lagi masuk hutan. Perjalanan masih kurang panjang lagi. Diperjalanan kami sempat berpapasan dengan orang kampong setempat yang kata nya mereka mau mencari “susu angin” kami kurang tahu itu apa tapi yang jelas katanya tumbuhan itu bisa digunakan untuk obat.

Setelah maelewati hutan kita akan bertemu dengan sumber mata air kedua, dan setelah kurang lebih 30 menit kita akan sampai di mata air pertama yang tepat nya berada dikiri jalan bila kita dari arah baderan. Dari mata air satu kurang lebih 30 menit kita memasuki perkebunan masyarakat sekitar dimana tanaman mereka rata – rata adalah tembakau. Dari perkebunan kita disuguhi jalan yang terus berbatu terjal sampai dikampung baderan. Sekitar jam 18.30 WIB kita sampai didesa baderan dan kita disambut ramah nya masyarakat meskipun kita tidak tahu bahasa nya karena mereka memakai bahasa madura. Sesampainya di Baderan kita melapor kepada Resort setempat.disini kami bertemu dengan petugas yang bernama “Suryadi”. Disinilah kami baru tahu kalau pendaki yang mau mendaki gunung argopuro harus mengurus izin terlebih dahulu ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur Jalan Bandara Juanda Surabaya atau bisa ke Bidang KSDA Wilayah 3 Jalan Jawa 36 No Tlp. 0331 335079. Sampai disini setelah kita mendapatkan beberapa petunjuk kita dipersilahkan untuk istirahat.

setelah diras cukup untuk istirahat esok paginya setelah selesai mandi, masak, makan, pekking kita melanjutkan perjalanan pulang. Dari Baderan ada angkutan yang bisa mengangkut penumpang mulai dari jam 07.00 WIB sampai jam 09.00 WIB. Dari Baderan kita naik angkot dan turun di terminal besuki dan tiba di Terminal jam 09.20 WIB. Dari terminal kita lanjutkan dengan naik bus jurusan Surabaya dan turun di terminal Probolinggo, kita sampai diterminal jam 11.13 WIB. Dari Probolinggo kita naik bus dan turun di Stasiun Bangil dan tiba jam13.11 WIB lalu dilanjutkan dengan naik kereta jurusan blitar.

2. Biaya perjalanan pulang :

Dari baderan – Besuki : Rp. 7.500
Besuki – Probolinggo : Rp. 9.000 Probolinggo – Bangil : Rp. 8.000
Bangil – Lawang : Rp. 3.500
Bangil – Blitar : Rp. 5.000

NB : Informasi Pendakian
1. Polsek Krucil 0355 891002
2. Suryadi (Resort Baderan) 081336017979
3. Susiono (komandan Resort Baderan) 08113651015
4. BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur Jalan Bandara Juanda Surabaya
5. Bidang KSDA Wilayah 3 Jalan Jawa 36 No Tlp. 0331 335079.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar